Hewan dapat dikelompokan menjadi 2 kelompok yaitu berdasarkan ada tidaknya tulang belakang.
Invertebrata (hewan yang tidak memiliki tulang belakang) dan
Vertebrata (hewan yang memiliki tulang belakang).
Invertebrata
Hewan invertebrata banyak sekali disekitar kita misalnya, bekicot, kerang, udang, cumi-cumi, cacing, kupu-kupu, dan lebah. Anggota hewan invertebrata mencapai 90% dari semua spesies hewan yang ada di darat maupun di air dengan ukuran ubuh yang bervariasi. Berikut ini kita akan membahas tentang beberapa anggota filum invertebrata.
Filum Porifera
Porifera berasal darai kata porus (lubang-lubang kecil) dan fera (mengandung). Jadi, porifera berarti hewan yang memiliki pori. Porifera merupakan hewan metazoan paling sederhana yang memiliki banyak sel. Makanan porifera berupa plangton atau bahan organic yang masuk bersama air yang melewati pori. Porifera memiliki 3 tipe saluran air yaitu tipe askon, tipe sikon, dan leukon/argon. Porifera bisa bereproduksi dengan cara aseksual dengan membentuk kuncup dan seksual. Filum porifera memiliki 3 kelas antaranya :
a. Kelas Calcarea
b.Kelas Hexactinellida
c. Kelas Demospongiae
Filum Coelenterata.
Coelenterata berasal dai kata yunani , koilos (rongga) dan enteron(usus). Jadi, Coelenterata adalah hewan yang berongga. Coelenterate termasuk metazoan yang bersifat diploblastik, bentuk tubuh simetri radial, mulut dikelilingi oleh tentakel yang berfungsi untuk menangkap mangsa, alat gerak dan alat pertahanan. Reproduksi berlangsung secara aseksual dan seksual. Coelenterate dapat digolongkan menjadi tiga kelas yaitu
a. Kelas Hyrdozoa
b. Kelas Scyphozoa
c. Kelas Anthozoa
Filum Platyhelminthes
Platyhelminthes merupakan kelompok cacing yang tubuhnya berbentuk pipih (platy = pipih, helminthes = cacing). Cacing pipih merupakan hewan triploblastik aselomata. Hewan ini tidak memiliki system peredaran darah dan respirasi, alat pencernaannya tidak sempurna dan alat ekskresinya berupa sel api. Filum Platyhelminthes dikelompokan menjadi 3 kelas yaitu:
a. Kelas Turbellaria (cacing bersilia/berbulu getar)
b. Kelas Trematoda (cacing isap)
c. Kelas Cestoda (cacing pita)
Filum Nemahelminthes
Filum Nemathelminthes merupakan hewan triploblastik pseudoselomata. Nama nemathelminthes berasal dari bahasa yunani (nematos = benang, helminthes = cacing). Anggota kelompok cacing ini memiliki tubuh bulat panjang dan tidak bersegmen. Oleh sebab itu, cacing benang dikenal juga dengan cacing gilik. Pada umumnya permukaan tubuh cacing gilik ditutupi oleh lapisan kutikula.
Filum Annelida
Kata annelida berasal dari bahasa yunani, yaitu annulus yang berarti gelang atau segmen . Jadi , Annelida dapat diartikan sebagai cacing yang bertubuhnya bersegmen-segmen menyerupai cincin/gelang. Filum annelida memiliki tiga lapisan dinding tubuh (triploblastik). Cacing ini memilki sistem peredaran darah tertutup, sistem saraf, sistem pencernaan, sistem reproduksi, sistem ekskresi dan sistem pernapasan. Sisa metabolisme diekskresikan melalui nefridium dan pernapasan biasa dilakukan oleh seluruh permukaan tubuhnya. Filum Annelida dapat dikelompokan menjadi 3 kelas yaitu :
a. Kelas Polychaeta
b. Kelas Oligochaeta
c. Kelas Hirudinea
Filum Mollusca
Nama filum Mollusca berasal dari bahasa latin, mollus berarti lunak. Jadi mollusca berarti hewan yang bertubuh lunak. Mollusca termasuk hewan triploblastik. Filum Mollusca memiliki tubuh lunak, simetri bilateral, dan tidak beruas-ruas. Memiliki mantel yang dapat membuat cangkang dari bahan CaCO3 dan kelenjar lendir. Bersifat kosmopolit, memiliki sistem pencernaan, sistem peredaran darah, sistem ekskresi, sistem saraf, sistem reproduksi dan sistem otot. Alat-alat tersebut dibungkus oleh mantel yang terbuat dari jaringan khusus. Filum Mollusca dapat dikelompokkan menjadi 5 kelas yaitu:
a. Kelas Amphineura
b. Kelas Gastropoda
c. Kelas Pelecypoda
d. Kelas Scaphopoda
e. Kelas Cephalopoda
Filum Arthropoda
Nama Filum Arthropoda berasal dari kata arthros = ruas, podos = kaki. Jadi, arthropoda adalah hewan yang memiliki kaki yang beruas-ruas. Arthropoda merupakan hewan triploblastik selomata, tubuhnya simetris bilateral dan terbungkus oleh zat kitin. Arthropoda memiliki sistem pencernaan yang sempurna, sistem peredaran darahnya terbuka, bernafas dengan trakea, insang, paru-paru buku atau melalui seluruh permukaan tubuhnya. Sisa metabolismenya diekskresikan melalui pembuluh malpighi dan reproduksinya dilakukan secara aseksual dan seksual. Arthropoda dikelompokkan menjadi 5 kelas yaitu:
a. Kelas Crustacea
b. Kelas Insecta
c. Kelas Diplopoda
d. Kelas Chilopoda
e. Kelas Arachnida
Filum Echinodermata
Nama Filum Echinodermata berasal dari kata yunani echinos (duri) dan derma (kulit). Jadi, echinodermata berarti hewan yang memiliki kulit berduri. Echinodermata termasuk hewan triploblastik selomata, semua anggotanya hidup di laut. Bentuk tubuhnya pada saat dewasa simetris radial, sedangkan larvanya berupa simetris bilateral. Saluran pencernaan sederhana dan ada beberapa jenis yang tidak memiliki anus. Echinodermata dapat dikelompokkan atas 5 kelas yaitu:
a. Kelas Asteroidea (bintang laut)
b. Kelas Echinoidea (landak laut)
c. Kelas Ophiuroidea (bintang ular)
d. Kelas Crinoidea (lilia laut)
e. Kelas Holothuroidea (mentimun laut atau teripang)
Filum Chordata
Hanya sedikit sekali anggota Filum Chordata yang memiliki notokorda yang tidak tergantikan dengan tulang punggung. Lanselet dan tunikata merupakan contoh chordata invertebrata.
Vertebrata
Vertebrata adalah kelompok hewan yang memiliki tulang belakang mereka umumnya memiliki tubuh simetri bilateral, rangka dalam, dan berbagai alat tubuh.
Vertebrata telah memiliki alat tubuh yang lengkap antara lain adalah sebagai berikut:
a. sistem pencernaan memanjang dari mulut hingga anus.
b. sistem peredaran darah tertutup
c. alat ekskresi berupa ginjal
d. alat pernafasan berupa paru-paru atau insang
e. sepasang alat reproduksi dikanan dan dikiri
f. sistem endokrin yang berfungsi menghasilkan hormon
g. sistem saraf yang terdiri dari sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang) serta susunan saraf tepi (serabut saraf)
Vertebrata dikelompokan atas beberapa kelas:
1. Chondrichthyes, merupakan kelompok ikan bertulang rawan. Mereka antara lain hiu, ikan pari. Kelompok ikan ini memiliki tipe sisik tlakoid dan glanoid.
2. Osteichthyes, merupakan kelompok ikan bertulang sejati. Contoh kelompok ikan tersebut adalah ikan sqalmon dan ikan belut.
3. Amphibia, merupakan kelompok hewan yang dapat hidup diair dan didarat. Larva biasa hidup diair dan bernafas dengan menggunakan insang. Dewasanya hidup didarat dan bernafas dengan paru-paru.
4. Reptilia, merupakan vertebrata pertama yang menyesuaikan diri terhadap lingkungan yang kering. Mereka dikenal memiliki telur amniotik.
5. Aves, merupakan kelompok hewan yang dikenal sebagai burung. Anggotanya juga menghasilkan elur amniotik, seperti halnya kelompok reptil.
6. Mamalia, merupakan kelompok hewan yang memiliki rambut dan kelenjar mammae (kelenjar susu). Rambut tersebut dapat melindungi diri dari cuaca dingin.
HEWAN TAK BERTULANG BELAKANG (INVERTEBRATA) DAN KEHIDUPANNYA
Dunia hewan mencakup semua organisme yang tidak mempunyai klorofil, dapat berpindah tempat atau menggerakkan tubuhnya dengan serat-serat yang dapat berkontraksi, dan terbentuk atau terdiri dari banyak sel.
Beberapa organisme memang tidak menunjukkan seluruh cirri umum di atas, tetapi dalam hal tertentu menunjukkan kegiatan yang sangat mirip cirri-ciri tersebut. Ciri tentang terbentuk Syarat nomor 3 memaksa kita untuk tidak memasukkan Protozoa ke dalam dunia hewan. Kita memasukkan Protozoa kedalam dunia Protista, sedangkan dalam dunia hewan kita hanya membatasi pada metazoa atau binatang bersel banyak.
Dunia hewan terdiri dari 20 sampai 24 filum yang diantaranya beranggotakan organisme-organisme yang harus dikenal dengan baik oleh setiap siswa biologi. Karena itu kita akan memusatkan pembicaraan pada kelompok ini.
PHYLUM PROTOZOA
Ialah hewan-hewan yang bersel satu dengan ukuran microshopis tetapi ada pula yang dapat dilihat macroshapis. Pada umunya sel adalah mikroshopis tetapi ada juga sel yang makroshopis.
Misalnya : telur
CIRI-CIRI UMUM PROTOZOA
Trediri dari 1 sel (unicellular)
Tetapi ada juga beberapa spesies yang membentuk koloni walaupun terdiri dari 1 sel
Alat-alat tubuh / organ disebut Onganella
Walaupun hanya terdiri dari 1 sel tetapi mempunyai alat-alat tubuh
Misal : Flagella misal pada euglena, valrax
Bulu getar misal pada paramecium
Euglena Vacuola berdenyut pada paramaecium
Vacuola makanan pada amoeba
Perkembangbiakan
Asexuil
Misal : - pembelahan biner euglena, paramaecium (dari 1 2)
- pembelahan ganda (dari 1 menjadi 4)
- membentuk pucuk / tunas
Sexuil / melalui gamet
Karena hewan-hewan ini belum mempunyai sel-sel kelamin yang khusus (ovum dan sperma) maka perkawinannya disebut konjugasi.
Tempat hidup
Misal : - permukaan air baik tawar / asin
- dalam air
Ialah hidup bersama yang satu mendapat keuntungan dan yang satu tidak dirugikan
c. Simbiose
d. Parasit
Ialah yang satu untung yang satu rugi
Misal : Amoeba desentri
Amoeba Spirochaeta
Cara Makan
Holozoic ialah makanan hewan lain dengan melalui “mulut“ nya (mulut semu)
Saprozoic ialah meng-absortir nutrisi yang telah larut dari hewan (zoic = hewan)
Sapropitic ialah meng-absortir nutrisi yang telah larut dari tumbuhan
Halophytic ialah hewan tersebut mendapat makanan secara fotosintesis
Misal : Euglena yang mempunyai butir-butir chloroplast dalam tubuhnya
Mixotrophic ialah kombinasi antara b dan d
PROTOZOA DIBAGI DALAM 5 KELAS antara lain :
Kelas Sarcodina / Rhizopoda
Kelas Mastigophora / Flagelata
Kelas Ciliata / Infusoria
Kelas Suctoria
Kelas Sporozoa
KELAS SARCODINA / RHIZOPODA
Rhizo = akar, poda = kaki, pseudo = palsu
Sarcodina / Rhizopoda ialah hewan bersel satu dapat membentuk kaki semu (Pseudopodia).
Hidupnya : - di air tawar
- di air laut
- parasit pada tubuh hewan / manusia
Misal : Amoeba (bentuknya selalu berubah sehingga disebut tidak
mempunyai bentuk).
Ordo-ordonya :
Amoeba c. Radiolaria
Foraminifera d. Heliozoa
Gambar Amoeba sp.
Keterangan :
- plasmolemma = dinding tubuh
- ectoplasma = protoplasma yang terang
- endoplasma = protoplasma yang gelap
- vacuola berdenyut / vacuola kontractil berisi cairan / air
- hewan ini bergerak dengan kaki palsunya
TEORI TTG KAKI SEMU antara lain
Teori kekentalan / viscositas
Teori ini mengatakan bahwa terbentuknya kaki karena adanya perubahan kekentalan pada bagian paskrin (berarti gel terdapat pada posterior) dan sel (pada antierior).
Sedang untuk mengetahui anterior yaitu dengan jalan melihat ke arah mana hewan tersebut bergerak. Jadi ke arah anterior lebih cair sehingga lebih menonjol ke arah muka dan merupakan kaki semu.
Teori Pancaran / Kontraksi
Teori ini mengatakan bahwa endoplasma berkontraksi / berkerut sehingga mendorong endoplasma ke depan.
Bagian depan penuh dengan bagian yang hyalin dan terjadilah pancaran air yang disebut fontain zone. Kemudian air tersebut dialirkan melalui bagian bawah endoplasma ke belakang.
Pergerakan yang demikian ini disebut gerak amoeboid yaitu gerak yang dapat dilakukan amoeba.
Hewan yang melakukan gerak amoeboid, misalnya :
CARA MAKAN
Dengan membentuk mulut semu.
Pembentukan mulut semu itu dengan jalan seperti pembentukan kaki semu.
Makanannya berupa hewan / tumbuhan bersel satu.
Misal : bacteri
Jika hewan yang dimakan itu masih bergerak / aktif maka vacuola makanan menjadi lebih besar dari pada jika makanannya pasif.
Hal ini untuk menanggulangi tingkah laku makanan tersebut.
Setelah makanan tersebut berada di dalam vacuola makanan maka kemudian protoplasma ini menjetakkan / mengsekresikan getah-getah pencernakan ke dalam vacuola makanan.
Dengan bantuan getah pencernaan ini maka makanan dicernakan dan menghasilkan sari-sari makanan yang nantinya dipergunakan untuk pertumbuhan penyusunan protoplasma baru.
Di samping itu juga sebagai pembentukan energi. Sari-sari makanan yang diperlukan sama dengan sari-sari makanan yang dibutuhkan manusia, hanya saja porsinya lebih kecil dari manusia.
Misal : k.h gulokose
Protein asam amino
Lemak asam lemak & gliserol
Vitamin, air, dsb.
Jadi komposisi makanan hewan tersebut juga sama dengan manusia.
Sehingga energi juga dibentuk dalam mitokondria.
Sedang sisa-sisa makanan yang berupa benda-benda padat akan dikeluarkan dari tubuhnya / protoplasmanya dengan diikuti terbentuknya “membran sel yang baru” untuk menjaga agar jangan sampai isi selnya keluar.
Jadi proses pembentukan membran sel berlawanan dengan pembentukan mulut semu.
Caranya adalah dengan jalan sisa-sisa makanan menepi sampai berimpit dengan plasmolemma, kemudian pecah dan dibentuklah dinding sel / membran sel baru.
Sedang sisa-sisa makanan yang berupa cairan akan ditampung oleh kontraktil vacuola adalah :
“Sebagai regulator air dalam tubuhnya / pengatur kadar air dalam tubuh / mengatur tekanan osmatis dalam tubuh, dengan demikian selalu berdenyut.
Kesimpulan :
Fungsi getah pencernaan
Fungsi kontraktil vakuola
Sebagai regulator air dalam tubuh / pengatur kadar air dalam tubuh / mengatur tekanan osmatis dalam tubuh sehingga selalu berdenyut (fungsi utama).
Menampung sisa-sisa makanan yang berupa cairan
Mengeluarkan CO2 dari dalam tubuh
RESPIRASI / PERNAFASAN
Pengambilan O2 dengan jalan diffusi O2 berasal dari medium sekitarnya.
Fungsi O2 ini untuk oksidasi biologis, dan yang dioksidasi yaitu sari-sari makanan yang berupa glukose, lemak dan dsb. yang kemudian berubah menjadi energi. Kadang asam amino untuk menyusun kembali komponen protein yang ada dalam protoplasma tersebut.
Jadi protein yang masuk ke dalam tubuh dengan protein yang berasal dari asam amino adalah berbeda yaitu berbeda pada deret asam aminonya.
Pada prinsipnya respirasi hewan ini sama dengan respirasi manusia / hewan yang bersel banyak yaitu dengan respirasi internal.
Misal : udara luar paru-paru haemoglobin oksihaemoglobin darah disampaikan pada sel-sel yang ada pada jaringan tubuh.
Dan tugas-tugas ini disampaikan oleh darah pada hidung dan paru-paru
KELAS SPOROZOA
Ciri Umum :
Semua bersifat parasit
Bentuk tubuh biasanya - bulan
- bulat panjang
Tidak memiliki - alat gerak
- contrictil vacuola
Makanan langsung diserap secara asmose dari tubuh Hast nya.
Respirasi dan ekstresi berlangsung secara diffusi
Cara perkembang biakannya :
Pada spesies tertentu ada yang hidup :
Misalnya : * Saluran pencernakan makanan
* Pada otot
* Pada ginjal
* Pada alat kelamin / genetalia
Misalnya : * Dalam darah
KLAS SPOROZOA
Sub class Telesporidia
Terbagi dalam 3 ordo
Ordo Hoemosporidia misal Plasmodium.
Ordo Gregarinida misal Gregarina
Ordo Coccidia misal Coccidium
Sub class Acnidosporidia
Sub class Cnidosporidia
Ordo Myxosporidia misal Sphaeromyxa
Ordo Actinomyxidia misal Triactinomyxon
Ordo Microsporidia misal Nosamabombycis
Ordo Helicosporidia misal Heliosporidium
PLASMODIUM
Penyebab penyakit malaria
Penularannya nyamuk Anopheles yang betina, sebab alat penusuk pada Anopheles ♀ berkembang dengan baik sedangkan anopheles ♂ kurang baik.
Hal ini memudahkan proses penusukan dan penyerapan darah.
Tandanya nyamuk ini jika menusuk tubuh dengan menungging / membentuk sudut.
Nyamuk Anopheles betina pembawa Plasmodium sp.
Siklus Hidup Plasmodium
Ronald Ross
Grassi
Prosesnya :
Bila makan nyamuk anopheles ♀ yang mengandung bibit malaria yaitu Plasmodium bentuk sporozoid mengisap darah manusia maka bersama air ludah nyamuk masuklah sporozoid ke dalam peredaran darah manusia yang bersangkutan.
Sporozoid tidak langsung menginfektir erythrocyt (sel darah merah), tetapi masuk lebih dahulu ke sel hati,mengadakan pembelahan dan membentuk Cryptozoid.
Cepat atau lambat Cryptasoid ini kemudian masuk ke sistim peredaran darah dan barulah menginfektir erythrocyt tersebut.
Di dalam erythrocyt ini cryptosoid Trophozoid, yang mula-mula berbentu cincin dan kemudian berubah bentuk menjadi Amoeboid.
Sesudah itu fase Amoeboid tumbuh menjadi Schizont
Schizont membelah dan membentuk Merozoid. Bila Erythrocyt yang ditempatinya pecah maka tersebarlah Merozoid (penderita mengalami deman). Selanjutnya Nurosoid ini menginfektir sel darah merah yang baru demikian selanjutnya dan terjadilah siklus yang sama dengan semula.
Sesudah proses 1 s/d 5 proses ini disebut Schizogoni berulang kali maka sebagian dari Nurosoid itu stelah masuk ke dalam sel darah merah tidak lagi mengadakan proses Schizagoni.
Akan tetapi ada sebagian yang berubah menjadi persiapan sel kelamin yaitu menjadi Macrogametosit dan Microgametosit (♂)
Bila macrogamekasit dan Microgentosit yang berada di dalam drythrocyt itu pada suatu saat terpisah kedalam lb nyamuk Anophelus ♀ yang I atau yang lain) maka keduanya akan melangsungkan kehidupan nya.
Maerogametosit di dalam tubuh nyamuk akan menjadi Macragamet yaitu berupa ovum / telur. Sedangkan microgametosit dalam tubuh nyamuk akan menjadi Microgamet yaitu spermatozoid sesudah mengadakan pembelahan inti diikuti pembelahan Cytoplasma.
Spermatosoid membuahi avum dan terjadilah zygot.
Zygot berubah bentuk menjadi OOKINETE dan Ookineti ini menerobos dinding perut nyamuk, di sana akan membesar, membulat yang dibungkus oleh dinding perut nyamuk dan menjadilah Oocyst. (berupa benjolan-benjolan pada dinding perut nyamuk).
Dalam oocyst ini selnya membelah menjadi sporozoid. Bila oocyst erbelah dua maka akan pecah dan tersebarlah sporaoid keseluruh tubuh nyamuk.
Nyamuk yang di dalam kelenjar ludahnya mengandung sporasoid maka sporasoid ini siap untuk menginfektir manusia kembali.
Gambar : Siklus hidup Malaria
Hal-hal yang menyebabkan demam pada penderita malaria
Karena sel-sel darah merah pecah sehingga Merosoid tersebar keseluruh sel darah merah dan menginfektir sel-sel darah merah yang baru.
Karena banyaknya sel-sel darah merah yang mengalami infeksi
Karena tersebarnya racun / toksin karena sama dengan tersebarnya merosoid tersebut, yang kemudian timbul kedalam sistem peredaran darah.
Demam ini diderita pada akhir peristiwa Schizogoni.
Macam-macam penyakit malaria yang disebabkan oleh Plasmodium
Nama Plasmodium | Fase Schizogoni | Penyakit yang ditimbulkan |
Plasmodium Vivax
Plasmodium Malariae
Plasmodium Fakiparum
Plasmodium Ovale
| 48 jam 72 jam 36-48 jam 48 jam | Malaria Tertiana Malaria Quartana Malaria Tropica Malaria Tertiana (sakitnya lebih ringan daripada Plasmodium Vivax. |
KELAS SUCTORIA
- Suctoria termasuk dalam phyllum Protozoa
Suctoria yang sudah dewasa tidak mampunyai tetapi mempunyai tentukel (sungut) dan protoplasma, dengan teratur tetapi atau cytostoma
Suctoria yang masih muda dalam kehidupannya mempunyai persamaan dengan Ciliata, dan juga mempunyai silia, hidup bebas berenang.
Suctoria muda ini berenang-renang beberapa waktu untuk kemudian melepaskan silia-silianya dan selanjutnya berubah ke tingkat dewasa.
Bentuk tubuhnya :
Bentuk tentakel
Fungsinya untuk menangkap dan membawa makanan yang berupa ciliata-ciliata kecil.
Fungsinya untuk menusuk mangsanya dan membawanya ketempat yang baik. Dengan bantuan orus dan melalui tentakel ini maka mangsa tersebut sampai ke dalam sel-sel tubuh.
Hidupnya :
Perkembang biakan
Contoh
Podophyra hidup bebas dalam air yang sejuk
Dendrosoma bercabang-cabang sampai 2,5 mm panjangnya
Sphaerophrya berbentuk bola, parasit pada Paramaeuom dan Stentor
Trichophrya Micropteri hidup pada insang ikan laut
Allantosoma hidup pada usus besar kuda.
FILUM PORIFERA
Contoh dari porivera adalah sponsa. Sponsa merupakan hawan yang hidup menempel pada suatu substrat di laut. Telah diketahui kira-kira 2500 spesies, ada beberapa yang hidup di air tawar, tetapi sebagian besar hidup di laut. Nama filum ini dari kenyataan bahwa tubuh porifera mempunyai pori-pori. Air beserta makanan masuk melalui pori kedalam rongga di dalam tubuh dari hewan akhirnya keluar melalui oskulum. Air yang telah disaring ini akan dibuang melalui oskulum.
Tubuh sponsa terdiri dari dua lapisan sel, diantara kedua lapisan tersebut terdapat bagian yang tersusun dari bahan yang lunak disebut mesoglea. Sel-sel yang membentuk lapisan dalam mempunyai flagea, yang mengatur aliran sel-sel ini dapat ”menangkap” partikel makanan.
Bentuk sponsa ditentukan oleh kerangka tubuh. Kerangka tersusun dari spikula. Spikula tersebut dari sel-sel yang terdapat dalam mesoglea. Spikula tersusun dari silika atau kapur (kalsium karbonat). Beberapa sponsa tidak memiliki serabut-serabut yang lentur dari zat yang disebut spongin. Sponsa terdapat di perairan yang dangkal di daerah tropis. Bila sponsa diolah dapat digunakan untuk bahan atau alat pembersih.
Seperti yang kita ketahui suatu organisme yang melekat pada suatu subsurat, harus mempunyai cara untuk menyebar keturunannya ke tempat lain.
Untuk tujuan itu sponsa menghasilkan larva kecil yang dapat ”berenang” dengan bebas. Larva tersebut memisahkan diri dari induknya dan setelah menemukan tempat hidup yang sesuai larva akan melekat disitu dan berkembang menjadi hewan dewasa.
Berdasar fosil porifera yang ditemukan menunjukkan bahwa sponsa adalah salah satu hewan yang pertama kali muncul di bumi. Tetapi tidak ada bukti bahwa ada hewan yang berkembang dari sponsa. Sponsa seakan-akan menempati suatu tempat yang agak unik dalam dunia hewan, oleh karena itu oleh bebrapa ahli taksonomi, porifera dimasukkan dalam suatu kelompok yang disebut parasoa.
Ciri-ciri umum
Sudah merupakan Metazoa (Metazoa tingkat rendah), (Metazoa = hewan bersel banyak, meta = banyak), sebab walaupun tubuhnya sudah berdiri dari banyak sel tetapi jaringan tubuhnya masih sederhana karena :
Belum mempunyai organ tubuh yang khusus
Belum mempunyai sistem saraf
Yang menanggapi rangsang adalah sel-sel individual.
Belum mempunyai saluran pencernaan makanan yang khusus.
Pencernaan makanan secara intra seluler (pencernaan makanan dalam sel) karena masih intraseluler maka disebut Parazoa.
Dinding tubuhnya berpori-pori (maka disebut Porifera) dan sudah mempunyai sistem canol.
Dinding tubuhnya terdiri dari 2 lapis antara lain :
Lapisan luar = epidermis
Tersusun dan dermal-dermal epitelium
Lapisan dalam
Tersusun dari Choanocyte = deretan sel leher masing-masing Choanocyle dilengkapi dengan Flogellum diantara 2 lapisan (lapisan dalam dan luar) terhadap zat antara berupa gelotin yang disebut Mesoglea atau Mesenchym.
Tubuh dilengkapi kerangka yang berupa Spicula-spicula yang berasal dari :
Kapur (Ca CO3)
Silicat (H9 Si3O2)
Campuran kapur + silikat
Kerangka tersebut terdapat didalam lapisan Mesogles.
Tempat hidup
Dilaut (kebanyakan)
Air tawar (beberapa)
Berdasarkan kerangka dalam tubuhnya maka porifera dibagi dalam 3 kelas :
Class Calcarea
Ordo : Homocoela
Ordo : Hetero coela
Class Hexactinellida : Ordo : Hyelonema
Class Desmospongiae
Ordo : Tetractinellida
Ordo : Monaxonida
Ordo : Keratosa
Berdasarkan sistem saluran / sistem canal maka porifera mempunyai 3 tipe :
Tipe Ascon
Tanda-tanda :
Tipe Sycon
Tanda-tanda :
Radial Canal
Yaitu canal-canal horizontal yang dindingnya dilengkapi dengan sel-sel leher (Choanocyle)
Incurent Canal
Yaitu saluran masuk yang satu sama lain.
Ialah lubang dimana air mulai masuk
Ialah lubang dimana air masuk dari radial canal kedalam spongacael.
Tipe Leucon
Tanda-tanda :
Dinding tubuh dilengkapi dengan Musenchum / Mesagka yang tebal dan didalamnya terdapat sistim canal yang bercabang-cabang dan komplex.
Dimana pada suatu tempat sistim canal tersebut membulat dan membentuk rongga yang dindingnya dilengkapi dengan sel-sel leher (Chronocyte).
Dari ketiga tipe tersebut pada prinsipnya mempunyai lapisan dinding tubuh yang sama yaitu (dari luar ke dalam) :
Epidermis, lap luar
Tersusun dari dermal epitelium
Mesoglea / Mesenchym
Yaitu zat antara yang berupa gelatin
Pada mesoglea ini ditemukan antara lain :
Porocyte
Terletak diantara / sekitar pori
Scleroblast
Membentuk Spicula / kerangka yang terletak di antara pada Mesaglea.
Spongioblast menghasilkan spongi.
Archeocyte
Merupakan sel Emoebocyte embryonal dan dapat membentuk sel lain
Misal : sel reproduktif.
Endodermis / lapisan dalam
Terdiri dari jajaran / lapisan sel leher / choenocyte
Cara makan :
Sisa organisme yang mati
plankton
Makanan masuk kedalam tubuh melalui pori-pori makanan ini berikut bersama aliran air bisa disebabkan oleh aktifitas flagellum) melalui sistem canal, dan sampailah pada choanocyte.
Makanan tersebut ditampung oleh choanocyte (yang didalamnya berbentuk corong) dan kemudian dicernakan oleh choanocyte.
Makanan yang sudah dicerna kemudian ditransfer ke sel amoebacyte dan diedarkan keseluruh tubuh oleh sel amoebacyte ini.
Sisa metabolisme dikeluarkan melalui sistem canal yang akhirnya dibuang melalui osculum.
Demikian pula cara pengambilan O2 dan pengeluaran CO2 juga melalui sistem canal secara diffusi.
Perkembang Biakan
Asexual
Membentuk kuncup
Kuncup tumbuh menjadi besar dan kemudian ada yang :
Membentuk butir gemmulae
Butir gemmulae ini berasal dari sel archeocyte yang berada dalam Menaglea.
Kemudian butir gemmulae ini dibungkus dengan spicula sehingga menjadi resisten / tahan terhadap keadaan buruk) dan terbentuklah semacam cyste. Dengan demikian gemmulae ini tahan terhadap kekeringan
Jika kekeringan intuk Porifera akan pecah berhamburan tetapi butir gemmulae ini bis tetap tahan hidup.
Jika keadaan lingkungan baik maka gemmulae ini menjadi profera baru.
Sexual
Ada yang hermaphrodite (sel kelamin terdapat pada satu individu)
Ada yang sel kelaminnya terpisah pada individu yang berbeda ( ada alat kelamin ♂ dan ♀)
Baik ovum maupun spermatozoid berkembang dari sel-sel archeocyte yang ada dalam Mesenchym
Sel kemudian akan tinggal dalam Mesenchyn yang nantinya akan dibuahi oleh spermatozoid.
Setelah terjadi pembuahan maka terjadilah zygot.
Zygot membelah lagi menjadi larva yang berbamtu getar dan disebut Ampheblastula.
Amplibastula akan keluar dari induknya bersama aliran air melalui osculum dan untuk sementara waktu berenang-renang.
Jika sudah mendapat tempat perlekatan maka akan tumbuh menjadi Porifera baru.
Berbagai jenis Porifera
|
|
|
Aphrocallistes vastus | Aplysina archeri | Clathrina heronensis |
|
|
|
|
|
|
Cliona celata | glass spongeEuplectella aspergillum | Haliclona |
|
|
|
|
|
|
Haliclona oculata | Leucetta chagosensis | Monorhaphis chuni |
|
|
|
|
|
|
Pericharax heteroraphis | Pheronema carpenteri | sponges
Porifera |
|
|
|
|
|
|
Rhabdocalyptus dawsoni | Spongia officinalis | Spongilla lacustris |
FILUM CNIDARIA
Semua anggota spesies yang termasuk dalam filum ini mempunyai sel penyengat yang disebut knidoblast. Karena mempunyai knidoblast maka filum ini disebut KNIDARIA. Knidoblas berisi racun dan benda seperti sengat yang disebut nematochis. Bila knidoblat tersentuh maka mematochis akan dijulurkan digunakan untuk menangkap dan melumpuhkan mangsanya mangsanya; disamping sebagai alat pertahanan terhadap serangan musuh.
Tubuh terdiri dari dua lapisan sel-sel, ditengah-tengahnya terdapat mesoglea. Didalam mesoglea terdapat sel-sel, sehingga beberapa ahli biologi menganggap mesoglea sebagai lapisan yang ketiga. Tubuhnya berbentuk seperti tabung berongga dengan satu lubang di`ujungnya.
Makanan masuk melalui lubang (mulut) masuk ke rongga yang lebih dalam yang disebut rongga gastrovaskuler. Rongga ini juga disebut Coelenteron karena itu filum ini disebut juga Coelenterata. Ctenophora mempunyai gastrovaskuler sehingga dimasukkan ke dalam filum ini, tetapi Ctenophora tidak mempunyai knidoblast.
Semua alat tubuh (misalnya tentakel) tersusun dalam suatu lingkaran mengelilingi tubuh. Pola susunan yang demikian dikenal dengan nama simetris radial. Bila seekor hydra dibelah dari kepala (anterior) sampai ke ekor (posterior) melalui garis tengah, maka organisme ini akan terbagi dalam dua bagian bagian yang sama. Bandingkan dengan simetri bilateral dari seorang manusia. Belahan yang dibuat dari permukaan belakang (dorsal) kepermukaan depan (ventral) pada manusia akan membagi tubuh menjadi belahan kanan dan belahan kiri. Hewan simetri radial seperti knidaria tidak mempunyai permukaan dorsal maupun ventral, juga tidak mempunyai sisi kiri maupun kanan.
Telah diketahui kira-kira 9.500 spesies yang termasuk di dalam firum cnidaria ini. Sebagian besar hidup di laut dan beberapa spesies seperti hydra hidup di air tawar. Filum ini terdiri dari tiga kelas, yaitu : Hydrozoa, Schiphozoa dan Anthozoa.
1. Hydrozoa.
Hydra yang biasa kita jumpai di air tawar adalah anggota kelas ini. Hydra mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
Sebagian besar anggota kelas ini mempunyai bentuk tubuh yang ke dua, yaitu medusa. Medusa dapat melayang atau berenang bebas di dalam air. Bentuk medusa seperti polip yang terbalik. Ubur-ubur api (Physalia) termasuk di dalam Hydrozoa. Mematochisnya dapat mengeluarkan racun yang dapat mengakibatkan kematian manusia. Phisalia mempunyai kantung udara yang digunakan untuk mengapung pada kantung udara melekat berbagai macam polip.
|
|
|
Gambar Hydra dengan lubang mulut | Gambar Hydra dengan tentakel | Gambar Budding pada Hydra |
2. Scyphozoa.
Contoh Scyphozoa adalah Aurelia (ubur-ubur kuping). Beberapa anggota kelas ini dapat dikatakan tidak mempunyai tahap polip karena ukurannya sangat kecil.
3. Anthozoa.
Anthozoa meliputi anemon laut dan hewan batu-batu karang. Organisme ini mempunyai hanya satu tahap yaitu polip. Hewan batu karang di daerah tropis dapat membentuk atol.
Coral reef hidup di laut
Ciri-ciri umum :
Cnidaria hewan yang mempunyai jelatang
Tubuh radial simetiris
Jika dipotong tubuhnya melalui sumbu tubuh maka akan mendapatkan beberapa bagian yang sama.
Dinding tubuh mempunyai lapisan sebagai berikut :
Karena fungsinya sebagai perut
Catatan :
Non seluler tidak terdiri dari sel-sel
Mesaglea - tak mempunyai sel kembara
- merupakan lapisan non selluler
Pada dinding tubuhnya (epidermis) didapatkan Nematocyst sebagai sel jelatang / penyengat.
Sistem saluran makanan Gastrovascular dan Mroaplit
Mulut juga berfungsi sebagai anus
Disekeliling mulut didapatkan tentakel.
Catatan : Gastrovasculair
Ialah sistim saluran makanan yang disamping menerima juga mengedarkan makanan
Sistem saraf Diffuse
Yaitu saraf tersusun dari anyaman dari sel saraf yang berkumpul membentuk anyaman.
Hidupnya
Pada coelenterata telah didapat jaringan tubuh secara difinitive atau defferensiasi
Klasifikasi :
Class Hydrozoa
Ordo Hydroidea contoh : Hydra, Obelia, Proboscidactyla
Ordo Hydroconallina contoh : Millepora, Stylantheca
Ordo Trachylina contoh : Tetraplatia, Linope, Solmaris
Ordo Siphonophera contoh Physalia Pelagea, Vellella, Porpita.
Class Scyphozoa
Ordo Discomedusae contoh : Aurelia (ubur-ubur)
Ordo Stavromedusae contoh : Haliclystus, Lucernaria
Ordo Cubomedusae contoh : Tamoyo
Ordo Coronatae contoh : Periphylla, Nausithoe, Linuche
Gambar : Aurelia sp (ubur-ubur)
Class Anthozoa / Zoantharia
Ordo Actiniaria contoh : Metridium (Anemone)
Ordo Madreporaria contoh : Aeropore, Fungia Meandrina
Ordo Antipatharia contoh : Antipathes (Akar bahar)
Ordo Zoanthidea contoh : Epizoanthus
Ordo ceriantheria contoh : Cerianthus
Gambar Anemon laut
Ordo Stolonifera contoh : Tubipora Musica, Clavularia, (karang sling)
Ordo Pennatulacea contoh : Pennidula Sulcata, Pennatula, Renilla (bulu laut)
Ordo Gorgonace contoh : Corallium Rubrom, Gorgonia, (karang merjan)
Ordo Telestacea contoh : Telesto
Ordo Alcyonacea contoh : Xenia, Alcyonium, Anthomastus
Ordo Coenothecalia contoh : Heliopora.
Klas Hydrozoa
Ordo Hydroidea
Ciri umum :
Hydra viridis berwarna hijau
Hydra American berwarna kelabu
Mulut berfungsi sebagai anus. Disekitar mulut terdapat mutakel-mutakel (antara 6-10)
Emkiran berfungsi sebagai rongga Gastrovascular
Seluruh dinding tubuh termasuk tentakel nya terdiri dari lapisan :
Epidermis
Mesoglea
Gastrodermis
Sel berbentuk “kubus”
Berfungsi : - sebagai pelindung tubuh
- alat sensoris
Merupakan dinding “enkeron”
Sel berbentuk panjang
Berfungsi sebagai : alat pencernaan makanan
Bersifat “Non selluler”
Berfungsi : sebagai alat penunjang tubuh yang bersifat elastis.
Sel epithelio musculer
* untuk memanjang – mendelikkan tubuh
(jika fibril berkerut pendek, relax = panjang)
Sel Kelenjar / Gland Cell
Sel Interstitial
b. kuncup
c. nematocysts
Sel Sensoris
Mulut
Basal disc
Dimana sel saraf satu sama lain bersumbung dan membentuk anyaman yang dikenal dengan sistem saraf diffuse.
Sel Nematocysts
* cairan racun
* pergerakan
Tipe : Nemotocysts
Penetrant : berfungsi sebagai penangkap mangsa
Volvent : berfungsi sebagai penangkap mangsa
Glutinants : berfungsi sebagai pergerakan
Tipe Penetrant :
Mempunyai sat racun yang berfungsi untuk menginjeksi mangsanya (menangkap mangsa) sehingga mangsa tersebut akan lumpuh oleh racun tersebut.
Tipe Volvent :
Berfungsi menjerat / melingkari mangsa yang sudah di lumpuhkan oleh type Penetrant.
Tipe Glutinant :
Mempunyai benang-benang yang dijulurkan keluar untuk membantu pergerakan.
CARA PERGERAKAN HYDRA :
Gerakan seperti ulat kilan
Gerakan jungkir balik (gerak akrobatic)
Gerakan merayap
Gerakan ini yang dipergunakan adalah tentakel ada dibawah kemudian dengan tentakel ini hewan ini merayap.
Gerakan meluncur / main ski
Gerakan ini dilaksanakan sebagai aktifitas sel-sel epitellio muskuler bagian pangkal (basalt disc). Disamping itu juga dibantu oleh lapisan lendir.
Gerak mengapung di dalam air.
Gerak ikut arus aliran air.
CARA MAKAN HYDRA :
Makanannya terdiri dari : - udang-udangan kecil
- larva, insecta air
- hean kecil lainnya
Caranya :
Makanan nya ditangkap dengan tentakelnya
Mangsa ini dilumpuhkan / diracuni oleh mematocyst type Penetrant
Kemudian dijerat dan diikat oleh Mematocyst type valvent
Kemudian makanan dimasukkan ke dalam Enteron (rongga tubuh) dan kemudian dicernakan dalam rongga tubuh. Sisa makanan yang tidak dicerna dimuntahkan kembali (sebab mulut dan anus menjadi satu)
PERKEMBANG BIAKAN
Asexuil :
Dengan jalan membentuk kuncup / percabangan kuncup ini berasal dari sel-sel interstitial. Jika kuncup sudah cukup dewasa, maka akan memisahkan diri dari induknya (sebab hydra hidup soliter).
Sexuil :
Hewan ini kebanyakan Hermaphrodite tetapi ada juga yang terpisah. Alat kelamin ini berasal dari sel interstitul yaitu pada sel epidermis. Testis dibentuk pada bagian tubuh dekat tentakel. Sel telur dibentuk berdekatan dengan bagian pangkal / kaki / basalt disc. Jika setelah terjadi pembuahan akan berbentuk zygot setelah zygot membelah akan membentuk blastula. Blastula dibungkus semacam cyste dan pada suatu saat akan menjadi hydra dan barulah type ini Diploblstic yaitu karena tali pernah membentuk lapisan muadermis sedang yang ada hanya lapisan entodiran dan ectodern.
Obleia Kelas Hydrozoa
Ordo Hydroidea
Ciri-ciri :
Berbentuk koloni
Besarnya + sebesar mulut kerucut, menggerambul
Didapatkan - dipantai pada batu-batuan (melekat)
- pada cangkuk Mullusca
Koloni ini terikat pada substrat dengan bantuan hydrorhizanya (akar)
Bentuk tubuhnya seperti batang yang bercabang-cabang yang disebut Hydrocaulis
Pada hydracaulis tumbuh 2 macam bentuk cabang (Palyp)
Hydrant
Gonangium
Hydrant :
- mengurus makanan (vegetatif)
Gonongium :
Berfungsi : mengurus perkembang biakan (generatif)
Bentuk gonongium silindris, dengan ujung melekat sedikit dan berwarna tranparant dan disebut dengan Gonotheca.
Di dalam gonotheca terdapat sumbu (blastostyle)
Blastostyle merupakan :
Ovum dan sperma dikeluarkan dalam laut dan terjadilah pembuahan (diluar medusae dalam air laut). Setelah terjadi pembuahan terbentuk zygot blestula “planula yang berambut getar”
Kemudian planula melekat pada suatu obyek dan tumbuh menjadi polips yang kecil. Dan secara asexuil bisa membentuk kuncup dan terjadilah obelia yang baru.
Obelia yang mengalami pergantian keturunan “Metagenesus” yaitu keturunan phase.
Jadi antara polip kecil (seperti lumut) dan medusae seolah-olah merupakan hewan tersendiri padahal hanya merupakan siklus hidup.
Misal : pada ulat dan kupu-kupu.
Klas Scyphozoa
Ordo Discomedusae
Ciri-ciri :
Phase polyp nya kecil + beberapa cm saja dan terikat pada suatu obyek didasar laut.
Phase Medusae (generatif) terbentuk seperti payung atu mangkuk dengan diameter + 1 – 7 feet.
Pada bagian pinggir Medusae terdapat tentakel-tentakel
Medusae ini biasanya diketemukan
Dibagian tengah sisi cekungnya / konkatnya) ditemukan mulut yang terletak diantara 4 buah tangan yang berbentuk pipih seperit pita dan dibagian pinggir dilengkapi dengan Mematocyst.
Aurelia bukan hermaphrodite. Gamat nya terbentuk seperti huruf V dan terletak dibagian dalam dari perutnya.
SIKLUS HIDUP
Ada yang ♂dan ♀
Spertratozoid akan berenang dalam air laut kemudian mencari dan memasuki kedalam mulut medusae ♀, kemudian masuk ke dalam enterm untuk membuahi sel telur kemudian berbentuk zygot.
Zygot yang terbentuk akan keluar dari mulut medusae ♀ dan untuk remintara didukung dengan tangan nya dan disini berkembang menjadi larva yang berambut getar (planula).
Setelah terbentuk planula maka planula ini lepas dari induknya dan berenang-renang. Kemudian melekat pada suatu obyek didasar laut. Dan ditempat ini kemudian tumbuh menjadi polyp baru dan berbentuk seperti trompet yang disbut Schyphistoma.
Schyphistome membagi diri secara tranversal sehingga terbentuk sekumpulan mas’ yang masing-masing berbentuk seperti cakram.
Keadaan ini disebut phase Strobila
Kemudian pada setiap cakram yang terbentuk akan tumbuh bertakel. Kemudian pemisahan diri dimulai pada cakram yang paling atas / tua kemudian cakram yang dibawahnya dan sebagainya dan seterusnya.
Cakram yang terlepas akan membentuk medusae kecil yang disebut Ephyra. Secara berangsur-angsur ephyra akan tumbuh menjadi Medusae dewasa :
Klas Anthozoa
Ciri-ciri khusus :
SUBKLAS : HEXACORALLIA
ORDO : ACTINIRIA
Ciri-ciri :
* Udang
Silindris pendek
Bagian atas dilengkapi dengan tentakel
Bagian bawah untuk melekatkan dirinya pada suatu obyek.
Mulut berada dibagian atas tengah yang dihubungkan dengan enteron yang bersatu dengan suatu saluran yang berbentuk tabung yang disebut Gullet.
Disamping sisi pharyax dilengkapi dengan alur licin dan bersilia disebut Siphonoglyph
Siphonoglyph merupakan jalan air masuk ke dalam enterennya.
Enteron terbagi dalam 6 buah septa / sekat yang menghubungkan gastrodermis hingga bagian phorinkx.
Septa ini merupakan tonjolan di dalam hingga berhubungan dengan pharys (septa Primain)
Tetapi pharyn untuk bagian bawah bebas
Septa ini disebut septa Primair.
Air dapat masuk dari ruang satu ke ruang yang lain melalui Ostia yang ada pada septa tadi.
Diantara septa primair terdapat juga septa-septa yang lain yaitu septa sekundair tetapi septa sekunder tidak mencapai pharynx
Ada juga Septa Tentier yaitu Septa yang paling pendek.
Pada bagian tepi dari Septa yang bebas (yang terletak dalam enteron dibawah pharynx) berkembang menjadi bentukan yang tebal dan disebut Digestic Filament
Dalam Digistic Filament terdapat sel-sel kelenjar yang menghasilkan getah pencernakan.
Dekat dengan bagian dasar Digestic Filament terdapat benang-benang yang disebut dengan Acontio.
Di dalam Acontio dilengkapi dengan - kelenjar
- nematocysts
KLAS : ANTOZOA, SUB KLAS : HEXACORALLIA
ORDO : MADREPORARIA
Ciri-ciri :
Bagian enterderm mensekresikan zat kapur yang berfungsi sebagai kerangka. Kerangka ini disebut Calcareous Skeleton atau Coral yang berwarna : - putih (pada umumnya)
- merah
Pembentukan kerangka :
Mula-mula pada pangkal dimana hewan itu melekat, dengan membentuk kuncup, kemudian kuncup tumbuh lagi sehingga akhirnya membentuk koloni yang bercabang-cabang.
Acropora
Berbentuk koloni bercabang-cabang seperti pohon.
Stylopora
Berbentuk melekuk-lekuk.
Leptoria Tenuis
Berbentuk melekuk-leku seperti otak mamalia.
Fungia
Berbentuk seperti janin
SUB KLAS : HEXACORRALIA
ORDO : ANTIPATHARIA
Disebut juga Eupixaura Antipathen (Akar Bahar)
Ciri-ciri :
Karang-karang laut ini (Hexacorallia) ini menuntut syarat lingkungan hidup yang tertentu.
Syarat tersebut antara lain :
Temperatur air laut + 200C
Dalam laut + 35 m
Terletak pada lingkungan antara 280 LU dengan 280 LS
Andaikata ada perubahan temperatur maka perubahan tak melebihi 60C naiknya dan 60C turunnya.
Air laut ditempat tersebut bisa banyak mengandung O2.
Air laut harus jernih
Air laut mempunyai salinitas / kadar garam tertentu.
Macam-macam batu karang yang terbentuk.
Karang pantai (Frenging Ruf)
Terbentang dari pantai hingga menjorok + ¼ mil kearah laut.
Karang Rintangan (Barier Ruf)
Terletak agak jauh dari pantai.
Karang Atoll (Sirkuler Ruf)
Merupakan rangkaian pulau karang yang berbentuk gelam yang ditengahnya terdapat anak laut yang relatif dangkal dan disebut Lagoon.
Gambar berbagai jenis Anthozoa
Palythoa ignota © 2004 Marine Discovery University of Arizona | Porites californica © Marine Discovery | Fungiacyathus stephanus © Stephen D. Cairns | Sagartia elegans © 2000 Ron Ates |
Truncatoflabellum candeanum © Stephen D. Cairns | Oulangia bradleyi © 1991 Stephen D. Cairns | Bunodeopsis strumosa © 2000 Ron Ates | Dendrophylliidae |
Hormathia digitata © 2000 Ron Ates | Metridium giganteum © 2000 Ron Ates | Peachia hastata © 2000 Ron Ates | Turbinolia stephensoni © 1997 Stephen D. Cairns |
Letepsammia formosissima © 1986 Gary Williams | Ceriantharia © 1999 George Miller | Oculininae © 2002 Stephen D. Cairns | Oculina virgosa © 1995 National Institute of Water & Atmospheric Research |
Sagartia elegans © 2000 Ron Ates | Dendrophylliidae | Dendrophylliidae | Anthozoa © 1996 The Paleontological Society |
Truncatoflabellum truncum © 2002 Stephen D. Cairns | Rhizosmilia maculata © 2002 Stephen D. Cairns | Fungiacyathus marenzelleri © 1994 Stephen D. Cairns | Fungiacyathus stephanus © 1989 Stephen D. Cairns |
Zoantharia © 1999 George Miller | Tubastraea micrantha © D. Faulkner | Bunodeopsis strumosa © 2000 Ron Ates | Megalactis © 2000 Adorian Ardelean |
Anthopleura xanthogrammica © 2000 Ron Ates | Acontiophorum niveum © 2000 Ron Ates | Anthemiphyllia frustum © 1994 Stephen D. Cairns | Dunocyathus parasiticus © 1992 South Australian Museum |
Alatotrochus rubescens © 1994 Stephen D. Cairns | Zoantharia © 1996 The Paleontological Society | Holcotrochus scriptus © 1992 South Australian Museum | Nematostella vectensis © 2000 Ron Ates |
Stichodactyla hellianthus © 2000 Ron Ates | Megalactis © 2000 Adorian Ardelean | Telmatactis cricoides © 2000 Ron Ates | Pseudocorynactis caribbeorum © 1999 George Miller |
FILUM PLATHYHELMINTHES (cacing pipih)
Tubuhnya memipih badan berbentuk pita. Cacing ini simetris bilateral, mempunyai sisi kanan dan kiri, permukaan dorsal dan ventral, bagian anterior dan posterior. Tipe simetris semacam ini dikaitkan dengan gerakan yang aktif. Cacing pipih yang hidup di air tawar misalnya Plenaria, dapat bergerak cepat. Bila planaria berada pada permukaan substrat/tanah mengeluarkan lendir di bawah tubuhnya, dan bergerak maju di atas lendir ini menggerakkan silianya. Bila planaria berada di dalam air dapat berenang dengan cara menggerakkan tubuhnya seperti gelombang. Dengan demikian planaria dapat bergerak bebas sehingga dapat mencari makanan secara aktif.
Pada hewan yang simertis bilateral posisi organ indra memusat pada ujung anterior. Planaria memiliki alat penerima cahaya, peraba, dan reseptor getaran yang terdapat pada ujung anterior. Pemusatan alat-alat indra perasa dikepalanya disebut cephalization (sepalisasi). Makanan planaria masuk melalui mulut yang berada pada permukaan ventral dan akhirnya masuk ke dalam rongga gastrovaskuler. Meskipun bentuk rongga ini lebih berkembang daripada hydra, namun pada prinsipnya sama dengan alat pencernaan makanan hydra. Bahan-bahan yang tak tercerna masih tetap harus dikeluarkan lagi melalui mulut seperti hydra.
Tubuh planaria terdiri dari tiga lapisan embrional. Lapisan terluar disebut ekstoderm, lapisan dalam disebut endoderm. Endoderm membatasi rongga gastrovaskuler. Diantara ekstoderm dan endoderm terdapat lapisan mesoderm. Mesoderm terdiri dari jaringan ikat yang longgar. Pada mesoderm terdapat organ-organ misalnya organ kelamin jantan dan betina. Filum ini terdiri atas 6000 spesies yang digolongkan menjadi tiga kelas.
kelas Turbellaria
Semua cacing berambut getar yang termasuk tubellaria hidup secara bebas. Sebagian besar hewan yang termasuk mempunyai susunan tubuh yang sederhana. Cacing-cacing ini dapat kita temukan pada tanah-tanah lembab dan juga di perairan baik asin maupun tawar.
kelas Trematoda
Semua anggota kelas ini hidup secara parasit. Cacing menghisap makanan dari inang dengan mempergunakan batil penghisap yang terdapat di permukaan ventral. Kebanyakan larva dari cacing ynag termasuk termatroda hidup secara parasit. Inang yang ditumpangi larva berbeda dengan inang yang ditumpangi cacing dewasa. Inang dari larva biasanya siput-siputan. Cacing hati merupakan parasit yang berbahaya bagi domba dan lembu. Schistosoma dan cacing paru-paru merupakan parasit yang berbahaya bagi manusia yang hidup di daerah tropis.
Gambar : Siklus hidup cacing gilig
kelas Cestoda
Cestoda atau cacing pita juga hidup secara parasit. Cacing pita dewasa hidup di dalam usus inang dan menghisap sari makanan. Bentuk Cestoda seperti pita terdiri dari untaian progtogled masing progtogled hidup sendiri. Untaian progtogled dapat mencapai panjang lebih dari 30 meter.
Dalam siklus hidupnya sebagian besar cacing pita membutuhkan dua atau lebih inang. Kalau daging yang mengandung cacing pita tidak dimasak sempurna kemudian termakan oleh orang, maka orang tersebut akan terserang cacing pita. Cacing pita tidak memiliki alat pencernaan dan indra. Dalam evolusi mungkin hewan ini hasil perkembangan dari cacing pita yang hidup secara bebas. Dalam proses perkembangannya, alat pencernaan dan alat indera tidak lagi sesuai dengan cara hidup parasit.
Penyakit Pada Manusia Akibat Cestoda |
Nama Ilmiah | Tempat Infeksi | Distribusi |
Diphylllobothrium latum | Small Intestine | Argentina, Europe, Japan, Siberia,
Great Lakes area USA |
Taenia saginata | Small Intestine | Di seluruh dunia |
Taenia solium | Small Intestine | Di seluruh dunia |
Hymenolepis nana | Small Intestine | Di seluruh dunia |
Siklus hidup
FILUM NEMERTINA
Contoh dari Nemertina adalah cacing probosis. Cacing ini diberi nama demikian karena mempunyai sebuah alat yang berbentuk seperti belalai yang dapat dijulurkan. Probosis digunakan menangkap mangsa. Probosis yang dapat mengelurakan racun untuk meracuni korbannya. Cacing ini panjangnya bervariasi antara satu inchi sampai beberapa kaki, bentuknya agak pipih berwarna menyolok/terang dan tertutup oleh silia. Sebagian besar hidup sebagai di pantai. Sistem pencernaan makanan yang searah menguntungkan, karena tidak terjadi percampuran antara makanan yang masuk dengan sisa makanan yang akan dikeluarkan. Setelah makanan masuk mulut makanan dicerna di dalam saluran pencernaan. Akhirnya sisa makanan yang tak tercerna dibuang melalui anus. Sistem sirkulasinya (peredaran darah) terdiri atas tiga saluran memanjang. Tidak mempunyai jantung darah digerakkan oleh pergerakan tubuhnya.
FILUM NEMATODA
Cacing yang termasuk nematoda disebut gilik, karena tubuhnya panjang, gilik dan simetris bilateral. Hewan ini juga memiliki saluran pencernaan searah yang memanjang mulai dari mulut dan berakhir di anus. Antara saluran pencernaan dan dinding tubuh sebelah luar terdapat rongga yang disebut pseudocoel. Rongga ini berisi organ kelamin dan organ-organ lain yang berasal/diturunkan dari mesoderm. Cacing gilik mempunyai kelamin yang terpisah, jadi terdapat hewan jantan dan hewan betina. Meskipun sebagian besar nematoda besarnya tidak lebih dari ujung sebuah jarum, tetapi dapat dengan mudah dikenal karena gerakannya yang seperti cambuk. Tanah-tanah yang subur banyak dihuni hewan ini.
Sampai saat ini telah diketahui kira-kira 8000 spesies nematoda dan masih banyak yang belum diketahui. Nematoda tersebar di mana-mana. Nematoda dapat ditemukan di laut, air tawar, serta tanah. Banyak nematoda yang hidup secara parasit di tumbuhan atau di dalam tubuh hewan lain. Beberapa spesies nematoda hidup secara bebas. Yang paling merugikan manusia adalah cacing tambang. Hewan ini hidup di dalam usus manusia menghisap darah dan jaringan. Bila terdapat terlalu banyak cacing tambang di dalam usus, menimbulkan gejala lemah, selalu ingin tidur. Orang dapat terkena infeksi cacing tambang bila tidak mengenakan alas kaki. Pada suatu saat cacing tambang Amerika yaitu Necator Americanus menjangkiti dua juta orang di bagian tenggara Amerika Serikat. Saat ini dengan adanya sanitasi yang baik dan pemakain sepatu telah banyak mengurangi infeksi oleh cacing ini.
Bagian tenggara Amerika Serikat bukan satu-satunya yang terkena infeksi Nematoda. Menurut beberapa perhitungan sekitar 27 juta orang di seluruh Amerika Serikat telah terinfeksi oleh Trichinella spiralis. Infeksi ini disebabkan oleh karena memakan makanan mentah atau daging babi yang dimasak setengah matang yang mengandung organisme ini.
Anak-anak seringkali terkena infeksi Nematoda jenis lain, misalnya Ascaris. Ascaris hidup dalam usus dan berkembang karena kebiasaan membuang kotoran sembarangan. Penyakit yang disebabkan Ascaris tidak berbahaya, mudah diobati. Anjing juga dapat terkena infeksi Ascaris. Cacing Filaria menyebabkan sakit kaki gajah (elephantiasis). Cacing ini ditemukan di daerah tropis. Ada spesies nematoda yang menyerang tumbuhan misalnya jeruk, tembakau, dan murbei. Parasit ini seringkali mematikan inangnya seketika, atau melemahkan kondisi inang sehingga memberi peluang kepada hama lain untuk menyerang.
FILUM ROTIFERA
Jumlah anggota filum ini sedikit, merupakan hewan yang berukuran miskrokopis. Rotifera adalah hewan bersel banyak (setiap spesies memiliki jumlah sel tertentu). Hewan ini seringkali menempel di objek yang ada dalam air, dengan mempergunakan ”jari kaki”. Makanan rotifera berupa mikroorganisme yang ada dalam air. Disekitar mulut terdapat silia yang tersusun secara melingkar.
FILUM ANNELIDA
Cacing-cacing anggota filum ini tubuhnya beruas-ruas. Beberapa organ (misalnya pencernaan) membentang sepanjang tubuh. Organ yang lain seperti saluran pembuangan, ada di setiap ruas. Annelida mempunyai rongga tubuh atau coelem.Rongga ini tidak saja berisi organ-organ yang terbentuk dari mesoderm tetapi juga dilapisi oleh lapisan mesoderm.
Annelida merupak nhewan simetris bilateral, mempunyai sistem peredaran darah yang tertutup dan sistem syaraf yang tersusun seperti tangga tali. Pembuluh darah yang utam membujur sepanjang bagian dorsal sedangkan sistem syaraf terdapat pada bagian ventral.
Telah diketemukan 7.000 species yang hidup di air tawar, laut dan tanah. Contoh annelida adalah cacing tanah (Pheretima) cacing ini hidup di tanah, makananya berupa sisa tumbuhan dan hewan. Charles Darwin ahli biologi yang termahsur adalah orang yang pertama kali menyatakan bahwa cacing tanah mempunyai peranan yang penting dalam menggemburkan/menyuburkan tanah. Karena hidup di dalam tanah, cacing ini membuat liang-liang sehingga tanah menjadi berpori dan mudah diolah. Cacing tanah juga mencampur dedaunan dengan tanah, jadi menaikan kandungan humus tanah.
Sebagian besar anelida hidup dilaut, yaitu diliang-liang atau dibawah karang yang dekat dengan pantai, misalnya neries.
Golongan lain dari annelida yang banyak dikenal adalah lintah pengisap darah. Lintah mempunyai balik penghisap dikedua ujung badanya. Batil penghisap posterior dipergunakan untuk melekatkan diri pada inang, sedangkan batil penghisap anterior dipergunakan untuk menghisap darah.
Gambar : Berbagai jenis Annelida
|
|
|
Amynthas corticis | Aporrectodea caliginosa | Arenicola marina |
|
|
|
Bonellia viridis | Capitella capitata | Chaetopterus variopedatus |
|
|
|
Eudrilus eugeniae | Eurythoe complanata | Filogranella elatensis |
|
|
|
Haementeria ghilianii | Hediste diversicolor | medicinal leechHirudo medicinalis |
|
|
|
|
|
|
Lamellibrachia luymesi | Lanice conchilega | Lumbricidae |
FILUM MOLLUSCA
Ada kurang dari 80.000 species yang termasuk kedalam filum ini. Molluska adalah golongan hewan yang bertubuh lunak tidak beruas dan tubuh dilindungi oleh satu atau lebih cangkang yang terbuat dari kapur (Kalsium karbonat). Cangkang ini dibentuk oleh lapisan dinding tubuh yang disebut mantel. Tubuhnya tersusun dari tiga lapisan embrional yaitu ekstoderm, mesoderm dan endoderm. Hewan ini memiliki coelem yang sempit. Sebagian besar moluska hidup di laut tetapi banyak juga yang hidup di air tawar bahkan beberapa hidup di darat. Filum ini dibagi menjadi 5 kelas.
Kelas Pelecypoda.
Kerang, tiram, simping termasuk dalam kelas ini. Hewan ini mempunyai dua buah cangkang yang melindungi tubuh (cangkang setangkup). Pelecypoda simetri billateral, tapi tidak dapat bergerak dengan cepat. Hewan ini bergerak dengan menjulur kan kaki otot yang besar melelui celah antara dua cangkang. Semua anggota kelas ini memperoleh makanan dengan menyaring makanan dari air yang masuk kedalam rongga mantel.
Pelecypoda dapat dimakan. Mutiara dihasilkan oleh species tertentu. Yang merugikan adalah teredo, yang dapat merusak dermaga dan perahu. Cangkang teredo dapat dipergunakan untuk mengebor bagian kayu yang terendam air laut.
Kelas Gastropoda
Gastropoda merupakan kelas yang terbesar dari moluska. Siput dan siput tak bercanggkang termasuk dalam kelas ini. Siput bercanggkang tunggal dan spiral. Siput dewasa tidak menunjukan simetri bilateral tetapi larvanya simetri bilateral.
Gastropoda mempunyai lidah yang panjang dan sempit yang ditutupi deretan gigi kecil. Lidahnya disebut radula. Hewan ini mempunyai kepala dan dua pasang tentakel.
Pada ujung tentakel terdapat mata. Sebagian besar spesies gastropoda hidup di laut tetapi beberapa hidup di air tawar bahkan ada yang hidup di darat. Yang hidup di darat bernafas dengan paru-paru. Siput tak bercangkang dapat ditemukan di laut dan di darat. Warna siput darat sederhana namun siput tak bercangkang yang hidup di laut kebanyakan berwarna menyolok dan indah.
Beberapa jenis gastropoda dapat dimakan. Kebanyakan siput laut memakan pelecypoda. Bekecot termasuk gastropoda yang merugikan pertanian. Berberapa siput merupakan inang perantara bagi cacing.
Kelas Cepalophoda
Yang termasuk kelas ini misalnya gurita, cumi-cumi, dan nautilus. Hewan ini mempunyai kepala yang besar dan bermata sangat tajam. Pada kepala terdapat tangan-tangan (delapan pada gurita dan sepuluh pada cumi-cumi) yang berguna untuk pergerakan dan mencari mangsa. Mata cephalophoda dapat melihat dan berfungsi seperti vertebrata. Hanya Nautilus lah yang bercangkang. Cangkang cumi-cumi kecil berupa lempengan yang melekat pada mantel sedangkan gurita tidak bercangkang.
Cephalophoda merupakan anggota dari muluska. Chephalophoda juga termasuk hewan terbesar dari semua invertebrata. Pernah ditemukan gurita sepanjang 28 kaki dan cumi-cumi sepanjang 50 kaki. Cumi-cumi dapat bergerak sangat cepat dengan cara menyemprotkan air dari bawah mantelnya. Bila dalam bahaya cumi-cumi melarikan diri sambil menyemprotkan tinta berwarna hitam bersama-sama dengan air yang digunakan untuk bergerak dan cairan ini akan menghambat lawan. Gurita dan cumi-cumi dapat dimakan.
Kelas Scaphopoda
Scaphopoda merupakan kelas terkecil dari moluska. Hewan ini mempunyai kebiasaan membenamkan diri di pasir pantai.
Kelas Amphineura
Contoh hewan yang termasuk kelas ini adalah Chilton dan Neopilina. Chilton mirip siput tak bercangkang hidup di daerah pantai cangkangnya terdiri dari bebarapa (biasanya delapan lempengan yang tersusun secara tumpang tindih). Meskipun kelihatannya beruas-ruas tetapi organ dalamnya tidak.
Neopilina disebut fosil hidup karena sebelum ditemukan pada tahun 1957 hewan ini dianggap sudah punah sejak jutaan tahun yang lalu. Moluska ini sangat menarik perhatian karena di samping memiliki sifat-sifat moluska bagian dalamnya beruas-ruas. Karena susunan yang beruas-ruas seperti Annelida dianggap bahwa annelida-annelida dan moluska mempunyai kerabat yang dekat.
Gambar berbagai jenis Molusca
|
|
|
giant african snailAchatina fulica | Achatinella | Achatinella mustelina |
|
|
|
|
|
|
Aeolidiella sanguinea | Ampullaria canaliculata | flamed discAnguispira alternata |
|
|
|
|
|
|
occidental tuskshellAntalis entale | greater argonautArgonauta argo | banana slugAriolimax columbianus |
|
|
|
|
|
|
banana slugAriolimax columbianus | banana slugAriolimax columbianus | banana slugAriolimax columbianus |
|
|
|
|
|
|
banana slugAriolimax columbianus | Arion | Arion |
|
|
|
|
|
|
Chevroderma turnerae | Chlamys opercularis | Chondropomidae |
|
|
|
|
|
|
Cocculina japonica | glossy pillarCochlicopa lubrica | Collisella |
|
|
|
|
|
|
Conus geographus | spectacular corollaCorolla spectabilis | eastern oysterCrassostrea virginica |
|
|
|
|
|
|
giant pacific chitonCryptochiton stelleri | Cryptoplax | yoyo galeommatidDivariscintilla yoyo |
|
|
|
|
|
|
warty seacatDolabrifera dolabrifera | variable coquinaDonax variabilis | variable coquinaDonax variabilis |
FILUM ARTHROPODA
Dari semua spesies hewan, maka arthropoda merupakan filum yang besar di bumi sampai saat ini telah ditemukan sekitar 900.000 spesies. Jumlah ini merupakan kira-kira 80% dari spesies hewan yang diketahui sekarang. Anthropoda dapat hidup di air tawar, laut, tanah, dan praktis semua permukaan bumi dipenuhi oleh spesies ini. Arthropoda mungkin satu-satunya yang dapat hidup di Antartikadan liang-liang batu terjal di pegunungan yang tinggi. Semua anggota filum ini mempunyai tubuh beruas-ruas dan kerangka luar yang tersusun dari kitin. Rongga tubuh utama disebut hemocoel. Hemocoel terdiri dari sejumlah ruangan kecil yang dipompa oleh jantung. Jantung terletak pada sisi dorsal dari tubuhnya. Sistim saraf anthropoda seperti pada annellida, terdapat bagian ventral tubuh berbentuk seperti tangga tali. Arthropoda memiliki lima kelas :
kelas Chilopoda
Contoh hewan yang termasuk kelas ini adalah lipan. Bentuk tubuhnya memanjang dan pipih dan setiap ruas di belakang kepalanya mempunyai sepasang kaki. Lipan merupakan hewan yang karnivor, memakan daging hewan lain dengan gigitan yang beracun. Rahangnya kuat dapat dipergunakan untuk menggigit mangsa. Bernafas dengan trachea yang berupa pembuluh-pembuluh udara yang bercabang. Lubang luar trachea disebut spirakulum.
kelas Diplopoda
Contoh hewan ini adalah luing. Luing mempunyai dua pasang kaki pada setiap ruas tubuhnya. Bentuk tubuh gilik (bulat panjang), hewan ini herbivor.
3. kelas Crustacea
Crustacean memiliki dua pasang antenna. Bagian kepala dan badan menyatu menjadi kepala dada (cephalothorax) yang termasuk dalam kelas ini misalnya udang karang, udang, kepiting. Habitat crustachea pada daerah acuatis, kecuali Porcillio yang bertempat tinggal di bawah batu. Semua anggota kelas ini bernafas dengan insang. Ukuran tubuhnya berkisar dari bentuk-bentuk yang hanya dapat diamati dengan mikroskop sampai yang berukuran besar. Crustacea menjadi makanan utama bagi berbagai macam ikan dan mamalia yang hidup di air tawar maupun laut. Ikan paus biru yang panjangnya 100 kaki merupakan hewan terbesar yang memakan crustacea kecil yang disebut krill.
kelas Arachnida
Kepala dan dada Arachnida menjadi satu disebut kepaladada. Hampir semua Arachnida hidup di darat, mempunyai empat pasang kaki untuk bergerak. Tidak memiliki antena. Yang termasuk kelas ini misalnya mimi-mintuna, laba-laba, kalajengking dan sebagainya. Bentuk mimi menyerupai bentuk nenek moyang (pemula) arthropoda karena itu sering disebut fosil hidup.
Tungau dan cuplak adalah parasit yang menyebabkan gangguan pada manusia dan hewan.
kelas Insecta.
Kelas ini termasuk anthropoda yang dominan, hidup di semua habitat kecuali di laut. Sekitar 625.000 spesies yang telah diketahui, jumlah ini merupakan setengah dari semua spesies yang hidup di bumi. Tubuh serangga dibagi menjadi tiga bagian, yaitu : kepala, dada, dan perut. Dada terdiri dari tiga ruas, masing-masing mempunyai sepasang kaki. Jadi serangga adalah hewan berkaki enam. Mayoritas serangga setelah dewasa mempunyai satu atau dua pasang sayap pada dadanya. Ciri lain adalah mempunyai sepasang antena di kepalanya dan bernafas dengan trachea.
Serangga melalui serangkaian tahap larva dalam perkembangannya dari telur sampai menjadi dewasa. Bentuk kebanyakan larva tidak mirip dengan yang dewasa. Siapa yang mengira bahwa ulat (larva) adalah satu spesies dengan kupu-kupu dewasa. Pada perubahan ulat menjadi kupu melalui tahap pupa atau kepompong. Proses perubahan ini disebut metamorphosis.
Kelas ini dibedakan atas kurang lebih 24 ordo. Perbedaan ordo berdasarkan atas perbedaan metamorphosis, susunan sayap, dan bagian-bagian mulut. Eksistensi kita benar-benar dipengaruhi oleh serangga. Beberapa spesies seperti kecoak, kutu busuk, nyamuk dan beberapa lalat memperoleh makanan langsung dari kita. Di samping gangguan yang ditimbulkan, serangga juga dapat menularkan penyakit yang berbahaya.
Di samping mendatangkan mala petaka bagi manusia, serangga juga ada yang menguntungkan bagi kehidupan kita. Seperti ulat sutera yang menghasilkan bahan untuk kain yang bermutu dan lebah madu yang menghasilkan madu.
Gambar : Berbagai jenis arthropoda
Odonata © 2006 timitalia | Lepidoptera © 2005 Matt Fetterley | Tettigoniidae © 2005 Ian Marsman | Hentzia grenada © 1994-1995 Wayne Maddison |
Dolichopodidae © 2007 Gilles Gonthier | Zaretis callidryas | Zaretis callidryas | Japygidae © 1995 David R. Maddison |
Memphis xenocles | Agrias aedon | Bolboneura sylphis | Habronattus festus © Wayne Maddison |
Bolboneura sylphis | Epiphile grandis | Epiphile grandis | Cambarus (Depressicambarus) latimanus © Keith A. Crandall |
Scaphinotus petersi petersi © 1995 David R. Maddison | Metholche nigritarsus (Conocephalinae) © Darryl T. Gwynne | Bembidion umbratum © 1996 David R. Maddison | Musca domestica |
Thrinaconyx fumosa
| Pamborus guerinii © 1995 David R. Maddison | Rhipsideigma raffrayi (Cupedidae) © 1996 David R. Maddison | Neopachylopus sulcifrons © 2002 Michael S. Caterino |
FILUM ECHINODERMATA
Yang termasuk dalam filum ini adalah sekelompok kecil hewan yang mirip ulat (misalnya genus Peripatus) hewan kecil terdapat di daerah tropis hidup di bawah batang-batang kayu yang rebah dan batuan. Hewan ini mempunyai sifat-sifat seperti arthropoda dan annelida. Susunan dinding tubuh, organ seks, pencernaan, organ pembuangan, sistem syaraf sentral, dan kaki-kakinya mirip dengan Nereis (annellida). Peripatus juga mirip anthropoda yaitu mempunyai cakar pada kakinya dan mempunyasistem peredaran darah terbuka.
Hewan ini bernafas dengan trakea. Trakea itu analog dengan trakea insecta. Keaadaan tersebut menguatkan dugaan bahwa peripatus mungkin merupakan keturunan yang sedikit berubah dari suatuhewan yang juga nenek moyang dari anthropoda dan annelida.
Filum ini mempunyai kira-kira 6.000 spesies yang semuanya hidup di laut. Bentuk dewasa simetris radial, tetapi larvanya simetris bilateral. Kulitnya memiliki duri-duri kecil. Tubuhnya ditopang oleh rangka yang berupa lempengan-lempengan zat kapur, tidak beruas. Hewan ini mempunyai sistem pembuluh air (sistem ambulakral). Air laut yang masuk ke sistem pembuluh air dapat dipergunakan untuk mengembangkan kaki ambulakral. Kaki ambulakral mempunyai penghisap pada ujungnya sehingga dapat dipergunakan untuk menempel pada permukaan yang keras. Filum ini terbagi atas lima kelas :
Crinoidea (lili laut)
Dilihat sepintas makhluk ini mempunyai bentuk seperti tumbuhan. Hewan ini hidup secara melekat pada suatu objek. Bentuk tubuhnya simetris radial. Pada dasarnya :
hewan yang simetri radial hidup secara melekat atau merayap seperti hydra.
Hewan yang simetris bilateral dapat bergerak
Tetapi bentuk simetris radial pada Crinoidea dalam evolusi berbeda dengan hydra, sebab nenk moyang Echinodermata adalah hewan simetris bilateral.
Bintang Laut
Tubuhnya terdiri dari bagian tengah tengah yang berbentuk seperti piring dan limat tangan. Mulut terdapat pada bagian tengah. Bintang laut mampu bergerak dengan menggunakan kaki ambulakral tetapi gerakannya sangat lambat. Echinodermata tidak berguna langsung bagi manusia. Mangsanya adalah pelecypoda misalnya tiram.
Bintang Ular Laut
Hewan ini mempunyai lengan panjang sebanyak lima atau kelipatan lima. Tangan dapat dipergunakan untuk bergerak. Hewan ini tidak mempunyai anus.
Bulu Babi
Mempunyai kerangka yang berbentuk seperti bola dan tersusun dari kapur. Tidak mempunyai tangan-tangan dan pada kulit terdapat duri-duri dari kapur. Kaki ambulakral pendek terdapat diantara duri. Hewan ini dapat begerak pelan dengan menggunakan kaki ambulakral.
Teripang
Bentuk tubuhnya memanjang, kulit lunak, karena hanya mengandung sedikit kapur. Tidak mempunyai tangan.
Gambar : Berbagai jenis Echinodermata
|
|
|
crown-of-thorns starfishAcanthaster planci | crown-of-thorns starfishAcanthaster planci | anemones and sea anemones
Actiniaria
sea stars and starfishes
Asteroidea |
|
|
|
Amphipholis squamata | Amphiura filiformis | Antedon bifida |
|
|
|
Anthocidaris crassispina | Asterias amurensis | Astrobrachion constrictum |
|
|
|
Astrobrachion constrictum | Astropecten irregularis | Astropyga magnifica |
|
|
|
|
|
|
Chiridota hypothermica | feather stars and sea lillies
Crinoidea | feather stars and sea lillies
Crinoidea |
FILUM CHORDATA
Yang termasuk filum ini misalnya : ikan, amphirbi, reptil, burung dan mamalia; terdiri dari kurang lebih 40.000 jenis hewan. Semua anggota filum ini mempunyai ciri : simetris bilateral, bersegmen, berangka dalam. Bila dibandingkan dengan hewan lain, chordata memiliki ciri khas, yaitu :
pada tahap perkembangannya mempunyai korda dorsalis (notokord). Korda dorsalis terdapat di sebelah dorsal alat pencernaan, bertindak sebagai penguat kerangka tubuh. Pada tingkat dewasa korda dorsalis dari vertebrata diganti oleh tulang punggung (kolumna vertebralis).
pada suatu tingkat perkembangannya mempunyai pasangan celah insang. Insang merupakan deviat (diturunkan) dari farinks. Dengan adanya celah insang, maka air yang masuk melalui mulut dapat dikeluarkan melalui insang.
mempunyai sumsung punggung (nervecord) yang terdapat di sebelah dorsal, korda dorsalis. Pada bagian anterior sumsung punggung membentuk otak.
Filum ini dibedakan atas tiga sub filum (anak filum), yaitu :
subfilum cephalochordata
Yang termasuk subfilum ini misalnya : Amphioxus. Amphioxus berbentuk seperti ikan. Korda dorsalisnya tidak mengalami perubahan selama hidupnya.
Pada dinding farinks terdapat celah insang. Meskipun dapat berenang, ia lebih senang membenamkan diri di pasir. Makanannya berupa partikel makanan mikroskopis yang terdapat di air laut. Habitat hewan ini di pantai.
subfilum tunicata
Hewan yang termasuk subfilum ini bertempat tinggal di laut. Merupakan hewan yang hidup secara melekat. Makanan diperoleh dari aliran air yang masuk melalui mulut ke celah insang. Diberi nama Tunicata karena tubuhnya diselubungi oleh cangkang yang tersusun dari tunika. Tunika tersusun dari selulose. Selulosa biasanya terdapat pada tumbuhan atau protista tertentu. Yang dapat memberi petunjuk hewan ini kordata yaitu adanya celah insang. Pada tingkat dewasa hewan ini tidak mempunyai korda dorsalis dan sistem saraf. Seperti hewan melekat yang lain , tunicata menghasilkan larva yang berenang, sehingga dapat mencari lokasi baru. Ciri kalau larva termasuk kordata yaitu mempunyai korda dorsalis dan sistem saraf yang terdapat pada bagian dorsal tubuh. Larva akhirnya melekat pada substrat dan berkembang menjadi bentuk dewasa yang kehilangan sifat-sifat kordatanya.
Sampai saat ini banyak biologiawan yang berpendapat adanya subfilum lain, yaitu Hemichordata. Hewan yang termasuk subfilum ini berbentuk seperti cacing, habitatnya di laut. Dimasukkan kedalam golongan kordata karena mempunyai celah insang, saraf punggung (meskipunjuga saraf perut), dan organ yang dianggap korda dorsalis yang rudimenter tersebut tidak homolog dengan korda dorsalis kordata, karena itu hewan ini dimasukkan kedalam filum sendiri, yaitu filum Hemichordata. Ditinjau dari sejarah evolusi, hemikordata memiliki ciri yang menyerupai kordata dan ekinodermata.
subfilum vertebrata
filum Chordata merupakan salah satu dari tiga filum hewan yang terbanyak anggota jenis hewannya saat ini. Keadaan ini disebabkan oleh adanya filum vertebrata. Kebanyakan hewan yang kita kenal termasuk di dalam subfilum ini, misalnya : ikan, katak, ular, burung , dan mamalia
ciri khas vertebrata yaitu :
pada tingkat dewasa, korda dorsalisnya diganti oleh tulang punggung (kolumna vertebralis) yang tersusun dari tulang biasa. Di sebelah dorsal tulang punggung terdapat tulang sumsung punggung.
Otak terdapat pada bagian anterior sumsum punggung. Otak dilindungi oleh tulang tengkorak. Subfilum ini dibagi atas dua superklas (induk kelas), yaitu Superklas Pisces dan Superklas Tetrapoda
SUPERKLAS PISCES
Superklas ini dibagi atas tiga klas, yaitu :
kelas Agnatha.
Hewan yang termasuk klas ini tidak mempunyai rahang. Berdasarkan fosil yang ditemukan, pemula vertebrata termasuk dalam klas ini. Pada zaman dahulu klas ini mempunyai banyak jenis anggota. Pada masa kini, anggota jenisnya hanya dua yaitu ”cyclostoma” dan ”lamprey”. Hewan-hewan ini termasuk mempunyai rahang dan pasangan sirip. Korda dorsalisnya tetap ada, selama hidupnya. Hanya sebagian saja yang diganti oleh tulang rawan. Hidup secara parasit pada ikan. Mulutnya bertindak sebagai batil pengisap untuk melekatkan diri pada tubuhikan, dan memperoleh makanan dengan mengisap jaringan tubuh ikan yang ditumpanginya.
kelas Chodrichthyes (ikan bertulang rawan)
Yang termasuk klas ini, misalnya ikan hiu dan ikan pari. Hampir semuanya hidup di laut, hanya sedikit sekali yang hidup di air tawar. Mempunyai rahang yang kuat, pasangan sirip dan kerangka yang tersusun atas tulang rawan. Celah insang tampak karena tidak berpenutup insang. Ikan hiu merupakan jenis ikan karnivor yang bisa menyerang manusia.
kelas Osteicthyes (ikan bertulang biasa)
Semua hewan yang termasuk klas ini mempunyai kerangka yang tersusun atas tulang biasa. Jumlah jenis beribu-ribu, habitat air tawar atau laut. Yang termasuk klas ini, misalnya : ikan mas, ikan lele, ikan salem. Celah insang tidak tampak karena ditutup oleh operkulum (penutup insang). Siripnya ada yang berpasangan dan ada yang tunggal. Sirip yang berpasangan misalnya sirip dada dan sirip perut. Sirip tunggal misalnya : sirip punggung, sirip ekor dan sirip belakang. Mempunyai gelembung renang yang berfungsi sebagai alat hidrostatik.
SUPERKLAS TETRAPODA
Hampir semua hewan yang termasuk superklas ini mempunyai dua pasang anggota gerak. Ada beberapa jenis yang tidak mempunyai anggota gerak seperti ular.
Superklas tetrapoda dibedakan atas empat klas, yaitu:
Klas Amphibia
Amphibia merupakan hewan yang mempuynai dua alam berbeda, yaitu di darat dan air. Amfibia dewasa bernafas dengan paru-paru dan berjalan dengan empat kakinya. Keadaan demikian merupakan penyesuaian dengan kehidupan darat. Kulitnya tipis dan lembab. Karena kulitnya tipis, maka air mudah menguap dari tubuh melalui kulit. Agar tidak terlalu banyak penguapan, amfibi menyenangi tempat-tempat yang basah atau lembab. Amfibi memerlukan air untuk perkembangbiakannya. Telur dibuahi dan diletakkan di dalam air. Telur kemudian menetas menjadi larva yang bernafas dengan insang. Pada suatu periode dari pertumbuhan larva mengalami metamorforsis menjadi katak dewasa.
Klas ini dibedakan atas tiga ordo, yaitu :
ordo uredela : merupakan amphibi yang berekor, misalnya : salamander. Salamander hanya terdapat di daerah subtropis. Salamander mempunyai empat kaki yang berukuran sama.
ordo Anura : merupakan amfibi yang tidak berekor, misalnya katak. Kaki belakang mempunyai ukuran yang lebih besar dari kaki depan.
ordo Apoda : merupakan amfibi yang berbentuk seperti cacing, tidak mempunyai kaki, misalnya caecilia. Caecilia terdapat di hutan-hutan tropis.
Klas Reptil
Reptil merupakan hewan yang menyesuaikan diri terhadap kehidupan di darat. Reptil bernafas dengan menggunakan paru-paru, mempunyai dua pasang kaki. Kulitnya tebal, kering, dan bersisik. Kulit berguna untuk mencegah penguapan air dari tubuhnya. Reptil mampu hidup di daratan yang sangat kering. Perkembangbiakannya tidak memerlukan air. Kebanyakan meletakkan telur di tanah atau pasir. Telur dilindungi oleh cangkang dari kapur dan selaput; cangkang bersifat kedap air sehingga berguna sebagai pelindung kekeringan. Telur harus dibuahi sebelum berbentuk cangkang, sehingga sperma dapat mencapai sel telur.
Pembuahan terjadi di dalam tubuh. Hewan jantan mempunyai alat kopulasi yang berguna untuk menyampaikan sperma kedalam tubuh betina.
Berdasar fosil yang ditemukan, dahulu jenis reptil banyak dan tubuhnya lebih besar dari sekarang. Contoh reptil tersebut antara lain dinosaurus dan reptil terbang.
Sekarang hanya terdapat empat ordo, yaitu :
ordo chelonia
Misalnya kura-kura dan penyu. Hewan tersebut mempunyai tulang rusuk yang besar dan berbentuk lempeng yang berpadu dengan cangkang yang melingkupi permukaan tubuh. Kura-kura hidup pada lingkunga darat. Penyu hidup di lingkungan air. Umur kura-kura panjang sampai puluha tahun. Ada penyu yang umurnya mencapai 150 tahun.
ordo Squamata
Misalnya kadal dan ular. Kedua hewan tersebut hanya ditemukan pada daerah kering, dan ada juga yang hidup di daerah air tawar dan laut.
Ular tidak mempunyai kaki : ular boa dan ular piton mempunyai sisa-sisa kaki belakang. Ular dapat menelan mangsa yang berukuran lebih besar dari dirinya. Hal tersebut dapat terjadi karena adanya tulang kuadrat, yang dapat digeser, sehingga dapat membuka mulut selebar mungkin. Beberapa jenis ular sangat beracun, misalnya : ular welang, kobra, dan biludak.
ordo crocodilia
Misalnya buaya dan alligator. Perbedaan antara keduanya adalah alligator mempunyai moncong runcing, giginya menonjol keluar dan menyenangi air asin. Reptil merupakan golongan hewan pertama yang menyesuaikan diri dengan kehidupan darat. Namun banyak juga raptil yang hidup di air. Meskipun demikian, ciri kehidupan darat seperti bernafas dengan paru-paru dan meletakkan telur di darat tetap ada.
ordo Rhynchocephalia
ordo ini hanya mempunyai satu jenis hewan saja, yaitu Sphenodon. Habitatnyapun sangat terbatas, hanya hidup di pantai-pantai Selandia Baru. Hewan ini bertampang primitif, masih sama dengan nenek moyangnya zaman dahulu, sering dikatakan sebagai fosil hidup.
Klas Aves
Ada beberapa ciri burung yang sama dengan reptil (dalam evolusi burung keturunan reptil), misalnya pembuahan burung secara internal, telurnya dilindungi cangkang, kakinya ditutupi sisik.
Burung berbeda dengan reptil dalam hal : suhu burung konstan (homotermik) sering disebut hewan berdarah panas. Karena itu burung mempunyai kemampuan mengatur suhu tubuhnya agar tetap stabil. Pada hewan berdarah dingin seperti ikan, amfibi, dan reptil tidak mampu mengatur suhu tubuhnya, sehingga suhu tubuhnya sangat tergantung pada keadaan lingkungannya. Hewan berdarah dingin disebut Poikilotermik.
Bermacam-macam burung sangat bermanfaat bagi kesejahteraan manusia. Ayam merupakan sumber makanan yang berprotein. Burung hantu membantu memakan tikus.
Klas Mammalia
Disebut mammalia karena hewan-hewan yang termasuk dalam klas ini mempunyai kelenjar susu (mammae). Kelenjar ini menghasilkan susu. Pada tubuhnya terdapat bulu. Semua hewan yang termasuk mammalia benafas dengan paru-paru. Suhu tubuhnya konstan. Giginya berbeda dengan vertebrata yang lain. Gigi mamalia dibedakan atas tiga tipe, yaitu:
1. gigi seri (insisor), untuk memotong makanan
2. gigi taring (kaninus), untuk mencabik-cabik makanan
3. gigi geraham (molar), untuk menggiling makanan.
Kebanyakan mamalia adalah vivipar, yaitu melahirkan anak. Ada juga yang ovipar, misalnya monotremata, cungur bebek, dan landak pemakan semut.
Jenisnya demikian banyak hingga mencapai 12.000 jenis. Ukuran sangat bervariasi, mulai dari yang berukuran kecil (tikus) sampai yang berukuran besar (ikan paus) yang mencapai berat 170 ton. Habitatnya juga bervariasi, mampu hidup di daerah panas maupun dingin.
Klas ini dibedakan atas tiga subklas (anak klas), yaitu :
Prototheria : yang termasuk prototheria yaitu cungur bebek (platypus) dan landak pemakan semut (Echidna)
Metatheria : yang termasuk metatheria adalah kangguru dan tikus berkantung. Hewan-hewan tersebut adalah vivipar, anaknya (pada saat lahir) dalam keadaan belum sempurna. Karena itu, anaknya ditempatkan pada kantung khusus yang terdapat pada bagian abdomen induk. Kelenjar susu terdapat di dalam kantung, berguna untuk memberi air susu pada anaknya.
Entheria : merupakan subklas yang terbesar. Pada saat anaknya di dalam kandungan mendapat makanan melalui plasenta dari induknya.
Aneka Hewan di Indonesia
Anoa (Bubalus depressicornis/Bubalus quarlesi) hidup di daerah Sulawesi
Gajah (Elephas maximus) hidup di Sumatra
Kera Hitam Sulawesi (Macaca nigra)
Burung Cendrawasih (Paradisaea raggiana) hidup di Papua
Short-Clawed Otter (Aonyx cinerea)
Ajak Pohon (Cuon alpinus) hidup di Sumatra
Kanguru Pohon Dingiso (Dendrolagus mbaiso) hidup di Papua
Komodo Dragon (Varanus komodoensis) hidup di Pulau Komodo Nusa Tenggara
Tikus pemakan serangga (Hylomys parvus) hidup di Pegunungan Kerinci Sumatra
Landak (Zaglossus bruijni) hidup di Papua
Badak Jawa/Javan Rhinoceros (Rhinoceros sondaicus) di Ujung Kulon Banten
Tapir (Tapirus indicus) hidup di Sulawesi
Orangutan (Pongo pygmaeus) hidup di Hutan Kalimantan
Bayi Orangutan
Orangutan dewasa
Hariamau Sumatra (Panthera tigris sumatrae)
Monyet Berhidung panjang Proboscis Monkey (Nasalis larvatus) hidup di Kalimantan
Monyet Pohon Jawa /Grizzled Leaf Monkey (Presbytis comata)